STOP MENGUCAPKAN “SELAMAT NATAL” & “TAHUN BARU”

STOP MENGUCAPKAN “SELAMAT NATAL” & “TAHUN BARU”

Telah Berkata Fadhilatus Sheikh Muhammad bin Shaleh Al ‘Utsaimin –Rahimahullahu Ta’ala– :

« تهنئـة الڪفار بعيد الڪريسمس أو غيره مـن أعيادهـم الدينيـة حـرام بالاتفـاق. »

“Mengucapkan selamat kepada orang-orang kafir dengan hari natal atau ucapan selamat lainnya yang berkaitan dengan perayaan agama mereka adalah *haram* dengan kesepakatan para ulama.”

Majmu’ Fataawaa Sheikh ‘Utsaimin : 3/45

———————

HUKUM TURUT MENGUCAPKAN SELAMAT HARI NATAL

As-Syaikh Al-Allamah Shaleh bin Fawzan Al-Fawzan Hafidzahullahu Ta’ala :

Pertanyaan :

« مع دخول هذا الشهر الميلادي تبدأ احتفالات النصارى بالكريسمس وأعيادهم ، ما حكم مشاركتهم في احتفالاتهم سواء بعملها أو حضورها أو تبادل الهدايا فيها أو التهاني ؟»

Bersamaan masuknya bulan masehi ini maka dimulailah perayaan-perayaan kaum Nasrani dengan natal dan perayaan-perayaan mereka, apa hukum turut [ serta ] bersama mereka dalam perayaan-perayaan mereka sama saja apakah dengan amalannya atau menghadirinya atau bertukar hadiah atau mengucapkan selamat?

Jawaban :

« لا يجوز كل هذا ، لا يجوز مشاركتهم و حضورها، الله -جلَّ وعلا- قال :{ وَالَّذِينَ لا يَشْهَدُونَ الزُّورَ}, يعني لا يحضرون أعياد الكفار، لأن حضورهم فيها إقرار لها ورضى بالمنكر وهذا لا يجوز ، ولا تهنئتهم فيها، لا يجوز هذا كله ؛ لأنها أعياد مبتدعة، حتى في دين النصارى، ماهي بمشروعة، إنما هم ابتدعوها.»

Tidak boleh semua ini, tidak boleh turut serta dengan mereka dan menghadirinya, Allah Azza Wajalla berfirman:

« وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ » [ الفرقان : 72 ]

“Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang keji.” [QS. Al-Furqon: 72]

Yakni mereka tidak menghadiri hari-hari raya orang-orang kafir, karena kehadiran mereka di dalamnya mengandung pembenaran terhadapnya dan ridha terhadap kemungkaran, dan ini tidak boleh

dan tidak pula mengucapkan selamat kepada mereka dalam perayaan tersebut, tidak boleh ini semua ; karena sesungguhnya itu adalah hari-hari raya bid’ah, sekalipun dalam agama Nasrani, bukanlah yang disyariatkan, akan tetapi hanyalah mereka yang mengada-adakannya.

Sumber artikel: http://alfawzan.af.org.sa/node/16051

———————

HUKUM SEORANG MUSLIM BERSERIKAT DI HARI RAYA ORANG KRISTEN PADA HARI NATAL

Telah Berkata Umar bin Khattab – Radhiyallahu Anhu – :

« لا تدخلـوا علــﮯ المشرڪين فيــﮯ ڪنائسهم يوم عيدهـم فإن السخطـة تَنْـزِلُ عليهم.»

“Jangan kalian masuk kepada kaum musyrikin di dalam gereja-gereja mereka pada hari raya mereka karena kemurkaan Allah turun kepada mereka.” (As sunanul Kubraa Lilbaihaqiy)

Telah Berkata Fadhilatus Sheikh Abdul Aziz bin Baaz – Rahimahullahu Ta’alaa – :

« فـالمشـارڪة مـع الڪفـرة فيــﮯ أعيادهـم نـوع مـن التعـاون علــﮯ الإثـم والعـدوان.»

“Ikut serta dengan orang-orang kafir dalam acara perayaan-perayaan mereka merupakan salah satu bentuk tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.”

Sumber Artikel : https://binbaz.org.sa/old/28753

 

⬆️ Dinukil dari Channel Telegram AL-FATAYAAT AL-‘AFIYFAAT
▪️ https://t.me/AlfatayaatAlafifaat/3273
▪️ https://t.me/AlfatayaatAlafifaat/1023
▪️ https://t.me/AlfatayaatAlafifaat/3294

Gulir ke Atas