SEBAB TURUNNYA WABAH DAN BENCANA LAINNYA KARENA DOSA DAN MAKSIAT

بسم الله الرحمن الرحيم

Allah ﷻ berfirman :

وَما أَصابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِما كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا عَنْ كَثِيرٍ

“Dan segala musibah yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian. Dan Allah ﷻ memaafkan banyak (dari kesalahan kalian)”. (QS. Asy-Syuraa : 30).

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan :

وقوله وما أصابكم من مصيبة فبما كسبت أيديكم أي مهما أصابكم أيها الناس من المصائب فإنما هو عن سيئات تقدمت لكم ويعفو عن كثير أي من السيئات ، فلا يُجازِيكم عليها بل يعفو عنها، ولو يُؤاخِذُ اللهُ الناس بما كسبوا ما ترك على ظهرها من دَابة

Dan firman-Nya (yang artinya) “dan segala musibah yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian” maksudnya wahai manusia ! musibah apapun yang menimpa kalian, semata-mata karena keburukan (dosa) yang kalian lakukan. “Dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kalian)” maksudnya adalah memaafkan dosa-dosa kalian, maka Dia tidak membalasnya dengan siksaan, bahkan memaafkannya. Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan perbuatannya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun.” (Tafsir Ibnu Katsir : 4/404).

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah menafsirkan ayat di atas:

يخبر تعالى، أنه ما أصاب العباد من مصيبة في أبدانِهم وأموالِهم وأولادِهم وفيما يحبون ويكون عزيزًا عليهم، إلا بسبب ما قدمته أيديهم من السيئات، وأن ما يعفو اللّهُ عنه أكثر، فإن اللّهَ لا يظلم العباد، ولكن أنفسهم يظلمون وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلَى ظَهْرِهَا مِنْ دَابَّةٍ وليس إهمالا منه تعالى تأخير العقوبات ولا عجزا.

“Allah ﷻ memberitahukan bahwa tidak ada satupun musibah yang menimpa hamba-hamba-Nya, baik musibah yang menimpa tubuh, harta, anak, dan menimpa sesuatu yang mereka cintai serta (musibah tersebut) berat mereka rasakan, kecuali (semua musibah itu terjadi) karena perbuatan dosa yang telah mereka lakukan dan bahwa dosa-dosa (mereka) yang Allah ﷻ ampuni lebih banyak. Karena Allah ﷻ tidak menganiaya hamba-hamba-Nya, namun merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Dan kalau sekiranya Allah ﷻ menyiksa manusia disebabkan perbuatannya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun, dan menunda siksa itu bukan karena Dia teledor dan lemah”. (Tafsir As-Sa’di : 899).

Maka dari ayat yang mulia ini dan penjelasan dua ulama ahli tafsir, jelas bagi kita bahwa terjadinya berbagai macam musibah, tersebarnya wabah penyakit, tak terkecuali apa yang akhir-akhir ini tersebar, diakhir tahun 2019 dan diawal tahun 2020 kita di kagetkan dengan tersebarnya Wabah Virus Corona (Covid-19), Salah satu makhluk Allah Jallawa’ala yang sangat kecil, namun cukup membuat manusia ketakutan, telah tersebar di ratusan negara, bahkan telah menyebabkan banyaknya manusia yang meninggal dunia, ketahuilah..!! barakallahufikum diantara sebab terjadinya hal tersebut adalah karena dosa dan maksiat bani Adam (Manusia).

Imam Al-Baghawi rahimahullah menukilkan perkataan seorang tabi’in pakar tafsir Ikrimah rahimahulla, beliau berkata :

ما من نُكبة أصابت عبدا فما فوقها إلا بذنب لم يكن الله ليغفر له إلا بها، أو درجة لم يكن الله ليبلُغَها إلا بها .

“Tidak ada satupun musibah yang menimpa seorang hamba, demikian pula musibah yang lebih besar (dan luas) darinya, kecuali karena sebab dosa yang Allah ﷻ mengampuninya hanya dengan (cara menimpakan) musibah tersebut (kepadanya) atau Allah ﷻ hendak mengangkat derajatnya (kepada suatu derajat kemuliaan) hanya dengan (cara menimpakan) musibah tersebut kepadanya.” (Tafsir Al-Baghawi : 4/85)

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah merinci tentang sebab terjadinya bencana karena dosa dan maksiat, berikut kami ringkas dari kitab Ad-Daa’ wad Dawa’, hal. 98 – 101. Beliau rahimahullah mengatakan :

فَمَا الَّذِيْ أَخْرَجَ الأَبَوَيْنَ مِنَ الْجَنَّةِ، دَارُ اللَّذَّةِ وَالنِّعْمَةِ وَالْبَهْجَةِ وَالسُّرُورِ إلَى دَارِ الآلَامِ والْأَحْزَانِ وَالْمَصَائِبِ؟

“Apakah yang telah menyebabkan kedua orangtua kita (Nabi Adam ‘alahis salam dan Hawa) dikeluarkan dari Surga, negeri yang penuh dengan kelezatan, kenikmatan, keceriaan dan kesenangan, menuju dunia negeri yang terdapat di dalamnya: penderitaan, kesedihan dan musibah?,”

وما الّذي غرَّق أهلُ الأرض كلّهم حتّى علا الماء فوق رؤوس الجبال؟ وما الّذي سلّطَ الرّيح العقيم على قوم عاد حتّى ألقتهم موتى على وجه الأرض، كأنّهم أعجاز نخل خاوية، ودمّرت ما مرّت عليه من ديارهم وحروثِهم وزروعِهم ودوَابِّهم حتّى صاروا عبرة للأمم إلى يوم القيامة؟

“Apakah penyebab yang menenggelamkan seluruh penduduk bumi dari kaum Nabi Nuh alaihis salam, sampai-sampai air (banjir) meninggi melampaui puncak gunung ? Apakah yang telah menyebabkan angin memporak-porandakan kaum ‘Aad sampai-sampai mayat-mayat mereka mati berserakan layaknya batang pohon kurma yang sudah lapuk ? Dan menghancurkan segala yang dilaluinya berupa rumah-rumah, sawah ladang dan binatang-binatang mereka, sehingga menjadi pelajaran bagi seluruh umat setelahnya, sampai datangnya hari kiamat ?,”

وما الّذي أرسل على قوم ثمود الصّيحةَ حتّى قطِّعت قلوبهم في أجوافهم وماتوا عن آخرهم؟

“Dan apakah yang menyebabkan datangnya pekikan suara menggelegar yang tertuju kepada kaum Tsamud, hingga mencopot jantung-jantung mereka dalam rongga tubuh mereka, sampai akhirnya semua binasa ?,”

وما الّذي رفع قرى اللُّوطِيّة حتّى سمعتِ الملائكةُ نبيحَ كلابهم، ثمّ قَلَبها عليهم، فجعل عاليها سافلها، فأهلكهم جميعًا ثُمَّ أَتْبَعَهُمْ حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَمْطَرَهَا عَلَيْهِمْ

“Dan apakah penyebab yang telah mengangkat kampung Nabi Luth alaihis salam, sampai-sampai para Malaikat mendengar lolongan anjing-anjing mereka, kemudian kampung tersebut dibalik bersama penduduknya, bagian atas menjadi bawah, kemudian Allahﷻ membinasakan mereka seluruhnya ? Kemudian Allahﷻ iringi dengan menurunkan hujan batu dari langit yang menimpa mereka ?,”

وما الذي أرسل على قوم شعيب سحابَ العذاب كالظُّلل، فلمَّا صار فوق رؤوسهم أمطر عليهم نارًا تلظَّى؟

“Dan apakah penyebab terkirimnya awan adzab laksana naungan yang berlapis-lapis kepada kaum syu’aib, hingga tatkala telah sampai diatas kepala mereka, turunlah hujan api yang menyala-nyala ?,”

وما الّذي أغرق فرعون وقومه في البحر ثمّ نُقلت أرواحُهم إلى جهنّم، والأجساد للغرق، والأرواح للحرق؟

“Dan apakah penyebab yang menenggelamkan Fir’aun dan kaumnya kedalam laut, kemudian ruh mereka dipindahkan ke Neraka Jahannam. Jasad-jasad mereka ditenggelamkan, sedangkan ruh mereka dibakar ?,”

و ماخسف الذي بقارون و داره وماله وأهله؟

“Apakah penyebab yang menenggelamkan Qarun, rumahnya, hartanya dan orang yang memiliki hubungan keluarga dengannya ke dalam bumi ?,”

Kemudian Ibnul Qoyyim rahimahullah menyimpulkan :

فممَّا ينبغي أن يعلم أنَّ الذنوب و المعاصي تضرّ ولا بد، وأنَّ ضررها في القلب كضرر السموم في الأبدان، على اختلاف درجاتِها في الضرر. وهل في الدنيا والآخرة شرٌّ وداءٌ إلا وسببه الذنوبِ والمعاصِي؟

“Termasuk perkara yang seharusnya diketahui bahwasanya dosa dan maksiat pasti menimbulkan mudharat (kerugian), tidak mungkin tidak. Mudharatnya bagi hati seperti mudharat yang ditimbulkan racun bagi tubuh, yaitu memiliki tingkatan keganasan racun yang beragam. Adakah kehinaan serta penyakit di dunia dan di akhirat yang tidak disebabkan oleh dosa dan maksiat ?.”

Saudaraku… renungilah sabda Rasulullah ﷺ :

لَنْ يَهْلِكَ النَّاسُ حَتَّى يُعْذِرُوْا مِنْ أَنْفُسِهِمْ

“Manusia tidak akan binasa hingga diri mereka banyak berbuat dosa”. (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Ayyuhalmuslimun, Ibadallah…

Kita perhatikan apa yang menimpa dunia ini secara umum dan negeri kita Indonesia secara khusus, dengan tersebarnya Virus Corona yang menyebabkan manusia sibuk, kesulitan, mengalami kerugian, ketakutan, bahkan menyebabkan banyak kematian, Ini semua hendaknya menjadi bahan intropeksi bagi kita semua. Koreksi amalan kita, muhasabah diri-diri kita. Dosa apa yang selama ini kita lakukan, Maksiat apa yang kita kerjakan, mengapa Allah ﷻ menurunkan musibahnya, menurunkan wabah Virus Corona ?

LIMA DOSA PENYEBAB BENCANA

Dari Ibnu ’Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :

يا معشر المهاجرين! خمس خصال وأعوذ بالله أن تدركوهن

“Wahai sekalian kaum Muhajirin, ada lima hal yang aku berlindung kepada Allah ﷻ semoga kalian tidak mengalaminya :

1. Zina Tersebar dan Dilakukan Secara Terang-Terangan

لم تظهر الفاحشة في قوم قط حتى يعلنوا بها إلا فشا فيهم الطاعون والأوجاع التي لم تكن قد مضت في أسلافهم الذين مضوا

“Tidaklah nampak zina di suatu kaum, (kemaksiatan, perzinahan, hubungan sesama jenis, liwath, homosex), dilakukan secara terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka Wabah Tha’un dan penyakit-penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya.”

Ma’asyiralmuslimin rahimakumullah…

Hanya Allah ﷻ yang maha mengetahui, kalaupun wabah Virus Corona ini berlalu, selesai, mungkin akan, muncul Virus-Virus yang lain, yang lebih mematikan dari Virus Corona, dan itu semua akan terjadi ketika Zina dan berbagai macam Kemaksiatan dilakukan secara terang-terangan, Naudzubillahi mindzalik.

2. Mengurangi Takaran dan Timbangan

ولم ينقص المكيال والميزان إلا أخذوا بالسنين، وشدة المؤنة، وجور السلطان

“(Perhatikanlah secara khusus saudaraku para pedagang), Kata Nabi ﷺ : “Tidaklah mereka mengurangi takaran dan timbangan kecuali akan ditimpa paceklik, susahnya penghidupan dan kezaliman penguasa atas mereka.”

3. Enggan Membayar Zakat

وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنْ السَّمَاءِ وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا

“Tidaklah mereka menahan zakat (tidak membayarnya setelah wajib baginya) kecuali hujan dari langit akan ditahan dari mereka (hujan tidak turun), dan sekiranya bukan karena hewan-hewan, niscaya manusia tidak akan diberi hujan.”

Jadi Allah ﷻ menurunkan hujannya itu karena binatang ternak, bukan karena manusia.

4. Melanggar Perjanjian

وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ وَعَهْدَ رَسُولِهِ إِلَّا سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ

“Tidaklah mereka melanggar perjanjian mereka dengan Allah ﷻ dan Rasul-Nya, kecuali Allah ﷻ akan menjadikan musuh mereka (dari kalangan selain mereka, orang kafir) berkuasa atas mereka, lalu musuh tersebut mengambil sebagian apa yang mereka miliki.”

5. Akibat Berhukum Dengan Selain Al-Qur’an dan As-Sunnah

وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللهُ إِلَّا جَعَلَ اللهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ

“Dan selama pemimpin-pemimpin mereka kaum muslimin tidak berhukum dengan Kitabullah dan mengambil yang terbaik dari apa-apa yang diturunkan oleh Allah (syariat Islam), melainkan Allah akan menjadikan permusuhan di antara mereka.” (HR. Ibnu Majah 2/1332 no 4019, dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam ash-Shahihah no. 106)

Oleh karena itu, ini merupakan peringatan bagi seluruh manusia dan secara khusus kaum muslimin, bahwa terjadinya berbagai macam musibah, tersebarnya wabah penyakit adalah karena perbuatan manusia, dosa anak cucu Adam, ketika kemaksiatan dilakukan secara tarang-terangan.

Diakhir dari nasehat ini, barakallahufikum…

Setelah kita menyebutkan beberapa dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah serta Ucapan Para Salaf, bahwa diantara sebab turunnya musibah adalah dosa dan maksiat, maka ketahuilah diantara sebab yang akan mengangkat musibah tersebut adalah memperbanyak Istighfar dan Taubat kepada Allah ﷻ.

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu mengatakan :

مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ

“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :

أَكْثِرُوا مِنَ الِاسْتِغْفَارِ فِي بُيُوتِكُمْ، وَعَلَى مَوَائِدِكُمْ، وَفِي طُرُقِكُمْ، وَفِي أَسْوَاقِكُمْ، وَفِي مَجَالِسِكُمْ أَيْنَمَا كُنْتُمْ، فَإِنَّكُمْ مَا تَدْرُونَ مَتَى تَنْزِلُ الْمَغْفِرَةُ

“Perbanyaklah istighfar di rumah-rumah, meja-meja makan (ketika hendak makan), jalan-jalan, pasar-pasar dan majelis-majelis kalian di manapun kalian berada, karena kalian tidak tahu kapan turunnya pengampunan Allah ﷻ.” (Jami’ Al-ulum wal hikam hal. 535)

Imam Al-Qurthubi menukil dari Ibnu Shubaih dalam tafsirnya, bahwasanya ia berkata :

شَكَا رَجُلٌ إِلَى الْحَسَنِ الْجُدُوبَةَ فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَشَكَا آخَرُ إِلَيْهِ الْفَقْرَ فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَقَالَ لَهُ آخَرُ. ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَرْزُقَنِي وَلَدًا، فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَشَكَا إِلَيْهِ آخَرُ جَفَافَ بُسْتَانِهِ، فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. فَقُلْنَا لَهُ فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: مَا قُلْتُ مِنْ عِنْدِي شَيْئًا، إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ فِي سُورَةِ نُوح : ١٠ ـ ١٢

“Ada seorang laki-laki mengadu kepada Imam Hasan Al-Bashri tentang kegersangan bumi maka beliau berkata kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah ﷻ !” yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah ﷻ !” yang lain lagi berkata kepadanya, “Doakanlah aku kepada Allah ﷻ, agar Ia memberiku anak !” maka beliau mengatakan kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah ﷻ !” Dan yang lain lagi mengadu tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan pula kepadanya, “beristighfarlah kepada Allah ﷻ !” Dan kami pun menganjurkan demikian kepada orang tersebut.” Maka Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah menjawab : “Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri, tetapi sungguh Allah ﷻ telah berfirman dalam surat Nuh : 10 -12 :

١٠ ــ فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًا

10. Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun,

١١ ـ يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا

11. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,

١٢ ــ وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَٰرًا

12. Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (Jami’ Liahkamil Quran 18/302)

Akhirnya marilah kita berdo’a kepada Allah ﷻ karena Dialah Yang Maha mengabulkan do’a.

Ya Allah Yang Maha pengampun ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami dosa seluruh kaum muslimin. Ya Allah Yang Maha Kuasa janganlah Engkau jadikan dosa segelintir orang di antara kami untuk Kau turunkan azab dan kemurkaanMu atas kami.

Ya Allah tolonglah kami, angkatlah musibah yang menimpa kami, angkatlah wabah yang tersebar ditengah-tengah kami, angkatlah virus corona dari kami, sehingga kami bisa kembali beribadah di MasjidMu, menghidupkan Shalat Jama’ah di MasjidMu, duduk dalam majlis ilmu dimasjidMu, bertemu dengan saudara-saudara kami, kabulkanlah Ya Allah, sungguh tidak ada yang mengabulkan do’a kecuali Engkau.
Aamiiin…

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعه إلى يوم الدين، والحمد لله رب العالمين

Ditulis oleh :
Abu Mujahid Ibnu Abdissalam

Ma’had Ibnu Abbas Barakkang
Malam Kamis
16 Sya’ban1441 H

 

Dirangkum dari Channel Telegram : https://t.me/Alhaqqu_Ahabbu_Ilaina

Gulir ke Atas