RISALAH PENTING UNTUK ORANGTUA DAN TENTANG BAGAIMANA METODE DALAM MENDIDIK ANAK AGAR MEMILIKI SIFAT TERPUJI

RISALAH penting untuk orangtua dan tentang bagaimana metode dalam mendidik anak agar memiliki sifat terpuji.

Berkata Al’Allamah Ibnu qudamah Al Maqdisi -rohimahullah- :

Ketahuilah : Bahwa seorang anak merupakan amanah disisi kedua orangtuanya, dan hati seorang anak itu ibarat permata yang masih polos, permata yang masih dapat diukir…
maka jika dia terbiasa dengan suatu kebaikan, dan dia tumbuh diatas kebaikan tersebut, maka akan ikut menyertainya orangtuanya dan pendidik nya dalam segi pahala, dan sebaliknya jika dia terbiasa dengan kejelekan dan dia tumbuh diatasnya, maka dosa akan ditanggung walinya, maka sepantasnya bagi orang tua untuk menjaga dirinya serta mendidik nya, dan mengajarkan padanya akhlaq yang baik…

Dan orangtua harus menjaga anaknya dari teman-teman yang jelek…
jangan membiasakan anak itu dengan hidup mewah, dan jangan menjadikan anak tersebut merasa cinta terhadap perkara yang mendatangkan kemewahan, sehingga hal itu akan membuat dia menghabiskan umurnya dalam mencari kemewahan tersebut disaat dia beranjak dewasa.

Bahkan sepantasnya orangtua untuk mengawasi anaknya sejak usia dini, dan tidak diberikan terhadap anak dalam perkara penyusuan dan pengasuhannya kecuali dari seorang wanita yang sholehah, beragama baik dan memakan dari hasil yang halal, karna sesungguhnya air susu yang terhasil dari sesuatu yang haram tidak akan ada keberkahan padanya…

Dan apabila mulai nampak pada diri seorang anak tanda tanda memasuki usia tamyiz (usia mulai bisa membedakan) dan tanda paling utamanya adalah rasa malu, maka hal itu merupakan bentuk kecerdasan dan hal itu akan mengantarkan kepada kesempurnaan akal disaat memasuki usia baligh, maka ini sangat membantu dalam pendidikannya dengan rasa malunya tersebut.

Dan yang pertama kali muncul pada umumnya, dari bentuk sifat-sifat yang jelek adalah dalam perkara makan, maka sepantasnya bagi orangtua untuk mengajarkan tentang adab makan, dan membiasakan anak untuk memakan roti saja pada sebagian waktu, agar dia tidak terbiasa dengan lauk/bumbu masakan,yang akibatnya dia melihat bahwa lauk itu adalah suatu keharusan ketika makan, dan hendaknya orangtua tersebut menerangkan pada anak tentang jeleknya sifat banyak makan, mungkin dengan cara menserupakan orang yang banyak makan itu dengan hewan ternak…

Dan hendaknya juga orangtua membuat anaknya merasa suka terhadap pakaian putih dan bukan yang berwarna serta bukan kain sutera, dan tetapkan padanya bahwa itu merupakan kebiasaan kaum wanita dan mukhannats (banci)…

Dan larang dirinya untuk bergaul bersama anak-anak yang terbiasa hidup mewah…
kemudian sibukkan dia di perpustakaan dengan mengajarkan Al Qur’an dan hadits serta hadits-hadits akhbar, agar orangtua tersebut bisa menanamkan pada hatinya kecintaan terhadap orang-orang Sholeh, dan jangan sampai dia menghafal bait-bait syi’ir yang terdapat padanya kata-kata pemujaan cinta.

Dan kapan mulai tampak dari diri anak tersebut akhlak yang baik dan perbuatan yang mulai terbiasa ,Maka sudah sepantasnya orangtua memberikan penghormatan atas dirinya, dan berikan hadiah penghargaan dengan sesuatu yang dapat membuat dia merasa bahagia, dan hendaknya orangtua memuji anaknya dihadapan manusia, dan apabila si anak melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya pada sebagian keadaan, maka abaikan saja darinya, dan hal itu tidak perlu untuk disingkap, dan apabila dia mengulangi lagi, peringatkan dia dengan cara diam-diam, dan tanamkan rasa takut pada dirinya jika sampai manusia melihat perbuatannya itu …

Dan bagi orangtua jangan banyak memberi celaan terhadap anaknya, karna hal itu dapat membuat dia merasa terhina saat mendengar celaan itu, dan jadilah kamu (orangtua) yang menjaga kewibawaan dalam berbicara bersamanya.

Dan sepantas bagi seorang ibu untuk menakuti anaknya dengan sosok seorang ayah, dan mencegah dia untuk tidur sepanjang hari, karna hal itu akan mewarisi sifat malas, dan jangan pula dia melarang anaknya untuk tidur malam, dan laranglah dia dari menggunakan alas tidur yang lunak tujuannya agar menjadikan anggota badannya kokoh dan kuat.

Dan hendaknya orangtua membiasakan anak itu dengan sesuatu yang terbuat dari bahan-bahan yang kasar,baik pada alas tidur, pakaian dan juga makanan.

Dan membiasakan untuk berjalan kaki,banyak bergerak dan berolahraga, agar dia tidak dikalahkan oleh rasa malas.

Dan dia melarang anak itu untuk membanggakan terhadap teman-temannya sesuatu yang dimiliki orangtuanya, atau tempat makannya atau pakaiannya.

Dan hendaknya orangtua membiasakan anak untuk bersifat rendah hati, serta menghormati orang yang dia ajak untuk berteman. Dan larang dia untuk mengambil/meminta sesuatu dari anak kecil yang seusia nya, dan beritahu dia bahwa meminta adalah suatu kehinaan, dan ketinggian derajat adalah dengan cara memberi.

Dan hendaklah orangtua menerangkan tentang jeleknya sifat cinta terhadap perhiasan emas dan perak.

Dan hendaknya orangtua membiasakan dirinya untuk tidak meludah di majlisnya (majlis bersama orangtua) dan tidak membuang ingus, dan juga tidak menguap dihadapan orang lain, dan jangan dia meletakkan kaki diatas kaki (ketika duduk), dan larang dia dari banyak berbicara.

Dan biasakan dia agar tidak berbicara (saat dinasehati) kecuali ketika diminta untuk menjawab, dan hendaklah dia baik dalam mendengar apabila mengajaknya bicara orang yang lebih dewasa darinya.

Dan hendaknya orangtua melarang anak berkata keji dan bergaul bersama orang yang melakukan hal itu, karna pada dasarnya menjaga seorang anak artinya adalah menjaga mereka dari teman-teman yang jelek.

Dan dianjurkan bagi orangtua untuk memberinya izin setelah dia keluar dari maktabah untuk bermain dengan permainan yang bermanfaat, guna untuk memberinya istirahat/ketenangan dari lelahnya pendidikan, sebagaimana dikatakan : “menenangkan hati akan dapat mengumpulkan ingatan”.

Dan hendaknya orangtua mengajarkan anak untuk taat kepada kedua orangtua dan taat terhadap pengajarnya serta memuliakan mereka.

Dan apabila anak tersebut telah sampai usia tujuh tahun dia perintahkan untuk sholat, dan jangan biarkan dia meninggalkan wudhu’ agar terbiasa, dan beri dia rasa takut dari sifat dusta dan khianat, dan apabila dia telah sampai usia baligh,maka ajarkan padanya berbagai ilmu.

📚 Mukhtasar Minhajul Qasidhin (159-161)

================

✒️ Abul Mubarok Ali As Salafiy.

📚 Multaqo Ahlul Hadits Indonesia.

Teks Arab:
__________

[ رسالة مهمة للآباء و كيفية تعليم الأبناء على الخصال الحميدة]

قال العلامة ابن قدامة المقدسي رحمه الله :

اعلم: أن الصبي أمانة عند والديه، وقلبه جوهرة ساذجة، وهى قابلة لكل نقش، فإن عود الخير نشأ عليه وشاركه أبواه ومؤدبه في ثوابه، وإن عود الشر نشأ عليه، وكان الوزر في عنق وليه، فينبغي أن يصونه ويؤدبه ويهذبه، ويعلمه محاسن الأخلاق، ويحفظه من قرناء السوء، ولا يعوده التنعم، ولا يحبب إليه أسباب الرفاهية فيضيع عمره في طلبها إذا كبر.

بل ينبغي أن يراقبه من أول عمره، فلا يستعمل في رضاعة وحضانته إلا امرأة صالحة متدينة تأكل الحلال، فإن اللبن الحاصل من الحرام لا بركة فيه، فإذا بدت فيه مخايل التمييز وأولها الحياء، وذلك علامة النجابة وهى مبشرة بكمال العقل عند البلوغ، فهذا يستعان على تأديبه بحيائه.

وأول ما يغلب عليه من الصفات شره الطعام، فينبغي أن يعلم آداب الأكل، ويعوده أكل الخبز وحده في بعض الأوقات لئلا يألف الإدام فيراه كالحتم، ويقبح عنده كثرة الأكل، بأن يشبه الكثير الأكل بالبهائم، ويحبب إليه الثياب البيض دون الملونة والإبريسم ويقرر عنده أن ذلك من شأن النساء والمخنثين، ويمنعه من مخالطة الصبيان الذين عودوا التنعم، ثم يشغله في المكتب بتعليم القرآن والحديث وأحاديث الأخبار، ليغرس في قلبه حب الصالحين، ولا يحفظ من الأشعار التي فيها ذكر العشق.

ومتى ظهر من الصبي خلق جميل وفعل محمول، فينبغي أن يكرم عليه، ويجازى بما يفرح به، ويمدح بين أظهر الناس، فإن خالف ذلك في بعض الأحوال تغوفل عنه ولا يكاشف، فإن عاد عوتب سرا وخوف من اطلاع الناس عليه، ولا يكثر عليه العتاب، لأن ذلك يهون عليه سماع الملامة، وليكن حافظا هيبة الكلام معه.

وينبغى للأم أن تخوفه بالأب، وينبغى أن يمنع النوم نهارا، فإنه يورث الكسل، ولا يمنع النوم ليلا ولكنه يمنع الفرش الوطيئة لتتصلب أعضاؤه.

ويتعود الخشونة في المفرش والملبس والمطعم.
ويعود المشي والحركة والرياضة لئلا يغلب عليه الكسل.
ويمنع أن يفتخر على أقرانه بشيء مما يملكه أبواه، أو بمطعمه أو ملبسه.

ويعود التواضع والإكرام لمن يعاشره.
ويمنع أن يأخذ شيئا من صبى مثله، ويعلم أن الأخذ دناءة، وأن الرفعة في الإعطاء.

ويقبح عنده حب الذهب والفضة.
ويعود أن لا يبصق في مجلسه ولا يتمخط، ولا يتثاءب بحضرة غيره، ولا يضع رجلا على رجل، ويمنع من كثرة الكلام.

ويعود أن لا يتكلم إلا جوابا، وأن يحسن الاستماع إذا تكلم غيره ممن هو أكبر منه، وأن يقوم لمن هو فوقه ويجلس بين يديه.

ويمنع من فحش الكلام، ومن مخالطة من يفعل ذلك، فإن أصل حفظ الصبيان حفظهم من قرناء السوء.
ويحسن أن يفسح له بعد خروجه من المكتب في لعب جميل، ليستريح به من تعب التأديب، كما قيل: روح القلوب تع الذكر.

وينبغى أن يعلم طاعة والديه ومعلمه وتعظيمهم.
وإذا بلغ سبع سنين أمر بالصلاة، ولم يسامح في ترك الطهارة ليتعود، ويخوف من الكذب والخيانة، وإذا قارب البلوغ، ألقيت إليه الأمور.

” مختصر منهاج القاصدين” ( ١٥٩ – ١٦١).

 

Sumber:
https://t.me/multaqoahlulhaditsindonesia

Gulir ke Atas